IMPLEMENTASI
PENERAPAN INTERNET of THINGS (IoT) PADA MONITORING INFUS MENGGUNAKAN ESP 8266
DAN WEB UNTUK BERBAGI DATA
1. Apa yang telah diteliti?
· Monitoring atau
pemantauan cairan infus pasien menggunakan Atmega8535 dengan ESP 8266 yang
berbasis web.
2.
Mengapa menarik
diteliti?
· Karena proses
monitoring kondisi infus saat ini masih dengan cara berkeliling satu persatu ke
dalam kamar pasien untuk memastikan kondisi infus pasien satu persatu setiap
pasien. Proses ini kadang kala menimbulkan masalah ketika konsidi infus habis
tidak pada saat perawat melakukan observasi infus, sehingga mengakibatkan
keluarga pasien di harus kan melapor ke perawat jaga untuk pergantian infus .
3.
Dengan metode apa
diteliti?
·
Potensi Masalah
(Problem and Potention)
·
Mengumpulkan
Informasi (Research and Information)
·
Desain Produk
(Develop Preliminary Form of Product)
·
Validasi Desain
(Preliminary Field Testing)
·
Perbaikan Desain
(Main Product Revision)
·
Uji Coba Produk
(Main Field Testing)
·
Revisi Produk
(Operational Product Revision)
·
Ujicoba Pemakaian
(Operational Field Testing)
·
Revisi Produk
(Final Product Revisi)
4. Sebutkan
penelitian sebelumnya yang melandasi penelitian ini?
·
Penelitian mengenai
sistem monitoring sisa cairan infus pernah dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya. Seperti hasanudin muhammad dengan judul sistem monitoring infus
menggunakan Arduino Mega 2560, dengan hasil penelitiannya mikrokontroler yang
digunakan arduino mega 2560 tidak sampai menggunakan wifi ESP8266 untuk
memonitoring sisa cairan infus dengan jarak jauh.
5. Sebutkan
dasar teori (kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang melandasi penelitian tersebut).
· Menurut fawzi
Behmann dan kwok wu: internet of ting atau IoT adalah sebuah istilah yang
dimaksudkan dalam penggunaan internet yang lebih besar , mengadopsi komputasi
yang bersifat mobile dan konektivitas kemudian menggabungkannya kedalam
keseharian-harian dalam kehidupan kita.
6. Jelaskan
metode yang digunakan?
a) Potensi
Masalah (Problem and Potention)
Penelitian
dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Pada RS Wira Bakti Tamtama
Semarang terdapat beberapa permasalahan salah satu nya adalah proses monitoring
keadaan infus pasien.
b) Mengumpulkan
Informasi (Research and Information)
Pengumpulan
informasi dilakukan melalui observasi dan wawancara serta study literature
untuk mencari pemecahan masalah yang di hadapi dalam hal ini pencarian
informasi di lakukan pada pada ruang flamboyant dan ruang anggrek pada RS Wira
Bakti Tamtama Semarang untuk mencari tau potensi masalah kemudian mencari
sumber rujukan informasi pemecahan masalah dari literature jurnal dan Buku.
c) Desain Produk (Develop Preliminary Form of Product)
Desain produk harus diwujudkan
dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk
menilai dan membuatnya. Dalam produk yang berupa sistem perlu dijelaskan
mekanisme penggunaan sistem tersebut, cara kerja, berikut kelebihan dan
kekurangannya. Adapun langkah-langkah untuk membuat desain produk tersebut seperti
:
Ø Membuat Kerangka Mekanik
Ø Merancang Hardware (membuat blok diagram hardware)
Ø Merancang Sistem (membuat skematik)
d)
Validasi Desain
(Preliminary Field Testing)
Validasi desain merupakan
proses kegiatan akan menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini metode
mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak.
Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian
berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.
Validasi produk dapat dilakukan
dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Validasi
desain dapat dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti
mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan desain tersebut, berikut
keunggulannya.
e)
Perbaikan Desain
(Main Product Revision)
Setelah desain produk,
divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat
diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi
dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah yang
mau menghasilkan produk tersebut.
f)
Uji Coba Produk
(Main Field Testing)
Dalam bidang pendidikan, desain
produk seperti metode mengajar baru dapat langsung diuji coba, setelah validasi
dan revisi. Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi menggunakan metode
prototype pada kelompok yang terbatas. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan
informasi apakah prototype tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan
dengan system yang lama.Pada prototype ini di bagikan quisener untuk mengetahui
kehandalan prototype menurut pemakai dalam hal ini keluarga pasien dan perawat.
g)
Revisi Produk
(Operational Product Revision)
Setelah prototype di ujicoba
kan dan di ketahui hasil nya, jika terdapat kekurangan di lakukan revisi,
proses nya ini menggukan quisener untuk diketahui apakah protype perlu di
lakukan revisi atau tidak.
h)
Ujicoba Pemakaian
(Operational Field Testing)
Setelah dilakukan revisi
terhadap kekurangan system yang di buat selanjutnya di lakukan ujicoba terbatas
tetapi bukan pada pasien sebenar nya , hanya pada proses monitoring infus saja.
i)
Revisi Produk
(Final Product Revisi)
Revisi produk ini dilakukan,
apabila dalam pemakaiannya terdapat kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya
pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja prototype.
7. Sebutkan
hasil yang diperoleh dalam penelitian ini?
· Sistem monitoing infus
yang akan dibangun merupakan sistem yang dapat memonitori atau melihat keadaan
jumlah cairan infus pasien secara real time dan dapat di akses menggunakan web
yang dilengkapi sebuah sistem load cell dan modul wifi Esp856 yang berbasis
mikrokontroler Atmega8535, dalam kasus load cell sebagai sensor berat untuk
kemudian hasil pengukurannya akan di kalibrasi oleh sistem mikrokontroler
Atmega8535 dan hasilnya akan di kirim melalui sinyal wifi dengan menggunakan
modul wifi Esp8266.
8. Jelaskan
beberapa masalah yang ditekankan dalam pembahasan?
·
Tingkat Kesalahan
pada Sensor load cell.
·
Internet/WIFI, jika internet mati maka Proses pengiriman
data monitoring atau pemantauan data secara real time pada webnya akan terganggu bahkan tidak dapat diakses.
9. Berikan
kesimpulan penting dari penelitian ini?
Berdasar
kan penelitian dan pengujian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
a)
Proses internet of
things pada monitoring berhasil di lakukan ini di buktikan dengan dapat di
gunakan nya internet untuk pengamatan secara terus menerus pada kondisi infus
di lapangan.
b)
Proses berbagi data
yang menkonfersikan kondisi infus berhasil di lakukan karena kondisi infus
dapat di rekam dalam database MySQL dan di akses melalui web.
c)
Pada 20 pengujian
di dapat kan tingkat kesalahan sebesar 2,46% yang arti nya sensor load cell
memiliki tingkat kesalahan yang kecil dalam mendeteksi volume infus.
10. Tujuannya
telah tercapai atau tidak?
·
Ya, tapi masih
dalam bentuk prototype.
Untuk download file, Link ada di bawah:
jurnal :
Mega.nz,
Google Drive
pptx :
Mega.nz,
Google Drive
Note:
untuk yang download file via Google Drive jika link tidak bisa, caranya klik tombol download pada pojok kanan atas, atau bisa dilihat seperti pada digambar.